Rabu, 04 Juni 2014

Bollywood

Top 10 Lagu India yang Bikin Nangis  
10. Kabhi Alvida Na Kehna (Kabhi Alvida Na Kehna)
Hampir sama seperti ‘Main Yahan Tu Wahan’, lagu ini sangat merasuk di hati apabila didengarkan di kala hujan yang deras dan dingin. Saya pribadi kurang suka dengan filmnya, karena bertemakan perselingkuhan dan kumpul kebo ala barat. Yang saya sukai dari film ini ya hanya lagu ini saja, dengan alasan yang pertama tadi. ‘Kabhi Alvida Na Kehna’ sendiri bisa diartikan sebagai ‘never say goodbye’.

9. Main Yahan Tu Wahan (Baghban)
Film bertemakan keluarga, yang mengisahkan empat orang anak yang memperlakukan kedua orang tua mereka, Raj (Amitabh Bachan) dan Pooja (Hema Malini) secara tidak pas. Raj dan Pooja telah memberikan segala apa yang diminta oleh anak-anak mereka semenjak mereka kecil. Namun, begitu keempat anaknya itu dewasa, mereka menyia-nyiakan ayah-ibunya, memisahkan mereka berdua, seperti mengatur jatah tinggal bagi mereka. Raj yang sedih atas perlakuan anaknya, kemudian menulis sebuah buku. Scene lagu ‘Main Yahan Tu Wahan’ ini bersettingkan Raj dan Pooja yang saling menelepon karena sedih dan rindu. Satu lagi, lagu ini sangat menyentuh apabila didengarkan di kala hujan.

8. Zinda Rehti Hain Mohabbatein (Mohabbatein)
Film yang menceritakan perjuangan seorang guru, Raj (Shah Rukh Khan), yang menginginkan sekolah tempatnya mengajar, Gurukul, menjadi sekolah yang tidak kaku dan dapat menyebarkan cinta dan kebahagiaan kepada murid-muridnya. Namun, niat ini tidak disukai oleh sang kepala sekolah, Narayan (Amitabh Bachan). Raj sendiri sebenarnya dulunya adalah kekasih dari anak Narayan, Megha (Aishwariya Raj) yang meninggal karena bunuh diri setelah hubungannya dengan Raj tidak direstui oleh Narayan. Oleh karena itu, demi Megha, Raj ingin menunjukkan pada Narayan bahwa sikapnya yang kaku itu keliru. Lagu ‘Zinda Rehti Hain’ ini dinyanyikan oleh Raj ketika Narayan hendak membubarkan pesta yang sedang dilakukan secara diam-diam oleh para muridnya. Melalui lagu ini, Raj hendak menyindir Narayan melalui lirik ‘dunia ini penuh dengan kebencian, namun cinta antara dua orang pecinta akan tetap abadi meski salah satunya telah mati’.

7. Chalte Chalte (Chalte Chalte)
Cerita mengenai alur kisah pernikahan Raj (Shah Rukh Khan) dan Priya (Rani Mukherjee), dua orang dengan karakter yang bertolak belakang. Kehidupan rumah tangga mereka penuh dengan gejolak, hingga akhirnya mereka terpaksa berpisah dan Priya kembali ke rumah orang tuanya. Scene lagu ‘Chalte Chalte’ ini diputar dengan bersettingkan bagaimana sepasang suami istri yang terpisah itu masih saling merindukan satu sama lain. Pada akhirnya, Raj menyadari bahwa dia tak bisa kehilangan Priya dan akhirnya menyusul Priya yang hampir pergi ke luar negeri, hingga akhirnya mereka dapat bersatu kembali.

6. Behti Hawa Sa Tha Woh (3 Idiots)
Lagu ini ditempatkan di awal film, ketika Farhan (R.Madhavan) dan Raju (Sharman Joshi) mencari-cari sahabat mereka ketika masih mahasiswa, Rancho (Aamir Khan). Mereka rela mencari Rancho hingga ke manapun, mengingat Rancho adalah orang yang rela berkorban demi sahabatnya dan selalu menyemangati mereka. Selain itu Rancho juga digambarkan sebagai seseorang yang berdedikasi tinggi terhadap dunia pendidikan, dan memperjuangkan pendidikan yang berbasis minat dan bakat individu. Bagi saya pribadi, kekuatan dari lagu ‘Behti Hawa Sa Tha Woh’ ini lebih kepada musiknya yang mirip dengan bunyi alat musik suku Minang, saluang, yang bagi saya adalah alat musik dengan suara paling menyentuh hati. Belum lagi dipadukan dengan penggambaran panorama pegunungan yang indah di scene lagu tersebut, membuat saya makin ingin pulang ke kampung ayah saya di Bukittinggi dan Solok.

5. Kaise Mujhe (Ghajini)
Kisah seorang pengusaha muda yang kaya raya bernama Sanjay Singhania (Aamir Khan), yang jatuh cinta pada seorang wanita biasa bernama Kalpana (Asin Thottumkal). Karena ingin Kalpana mencintainya apa adanya, Sanjay mengaku sebagai seorang pria miskin. Tapi, ternyata Kalpana adalah gadis yang berhati mulia, membuat Sanjay makin mencintainya. Hingga akhirnya Kalpana dibunuh oleh seorang bos mafia bernama Ghajini (Pradeep Rawat). Kalpana saat itu tengah berusaha mengungkap kasus perdagangan anak di bawah umur yang dilakukan oleh Ghajini, dan karena itu Ghajini ingin menghabisinya. Sanjay yang saat Kalpana tengah sekarat di tangan Ghajini dan anak buahnya berada di lokasi kejadian, ikut dipukuli hingga gegar otak dan mengalami retrogade amnesia (gangguan memori jangka pendek). Sanjay tak ingat apapun tentang masa lalunya, kecuali saat-saat di mana Kalpana dipukul dengan besi oleh Ghajini hingga tewas. Karena itu Sanjay menjadi brutal dan berusaha untuk menemukan Ghajini, demi membalaskan dendam Kalpana. Misi itu pun berhasil lewat perjuangan panjang Sanjay. Lagu ‘Kaise Mujhe’ ini bersettingkan di bagian ending film, di mana Sanjay menerima sebuah bingkisan yang ternyata adalah jejak kaki Kalpana di tanah liat, yang dulu pernah mereka buat untuk meresmikan rumah yang dibelikan oleh Sanjay untuknya. Sanjay pun melihat bayangan Kalpana duduk di sampingnya dan tersenyum padanya. Intinya, bila anda menonton film ini dari awal hingga akhir, saya jamin anda PASTI menangis melihat klip lagu ini.

4. Tujh Mein Rab Dikhta Hai (Rab Ne Bana Di Jodi)
Taani (Anushka Sharma) dan Surinder (Shah Rukh Khan) pada awalnya menikah karena terpaksa, demi memenuhi keinginan ayah Taani yang tengah sekarat. Taani pun pada awalnya tidak bahagia dengan pernikahannya. Dia juga tidak tahu bahwa sesungguhnya Surinder sangat mencintainya dan ingin Taani bahagia. Hingga pada akhirnya Taani menyadari bahwa sesungguhnya jodoh itu telah digariskan oleh Tuhan (Rab Ne Bana Di Jodi), dan Surinder adalah suami yang paling tepat baginya yang mencintainya sepenuh hati, hanya karena Tuhan. Lagu ‘Tujh Mein Rab Dikhta Hai’ ini sendiri secara filosofis menggambarkan seseorang yang telah menemukan jodohnya dalam diri seseorang lainnya.

3. In Panchiyon (Koi Mil Gaya)
Film ‘Koi Mil Gaya’ menceritakan seorang dengan retardasi mental bernama Rohit (Hrithik Roshan), yang karena keterbatasannya hingga usia dewasa dia masih bersekolah di SD. Lagu ‘In Panchiyon’ ini dinyanyikan oleh Rohit dan teman-temannya pada suatu ketika saat mereka sedang bermain-main, dengan liriknya berisikan tentang mimpi mereka menjadi orang yang hebat. Saya tidak begitu suka filmnya yang bertemakan alien, tapi saya sangat suka lagu ini. Lagu ini sering saya gunakan untuk memotivasi diri saya yang juga adalah orang dengan keterbatasan, namun memiliki mimpi yang besar.

2. Kal Ho Naa Ho (Kal Ho Naa Ho)
Bagi saya, ini adalah lagu terbaik kedua di dunia setelah ‘Lirih’ (Chrisye). ‘Kal Ho Naa Ho’ dapat diartikan sebagai ‘kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok’. Film ‘Kal Ho Naa Ho’ sendiri bercerita mengenai Aman (Shah Rukh Khan) yang jatuh cinta pada Naina (Preity Zinta). Namun Aman memiliki sebuah penyakit kronis, dan diprediksi hidupnya tak akan lama lagi. Aman khawatir bila dia menikah dengan Naina dan setelah itu dia meninggal, Naina tidak akan bahagia. Maka Aman pun berusaha agar Naina tidak mencintainya, dan dapat hidup bahagia bersama lelaki lain. Dia mengaku-ngaku bahwa dirinya telah memiliki seorang istri. Selain itu, dia juga berusaha menjodohkan Naina dengan sahabat mereka, Rohit (Saif Ali Khan). Filosofi dari lagu dan film ini begitu dalam : bahwa kita tidak tahu apa ketentuan Tuhan, maka yang terpenting adalah mengikhlaskan hidup hanya untukNya, termasuk berkorban demi kebahagiaan orang yang dicintai.

1. O Priya O Priya (Kahi Pyaar Na Ho Jaaye)
Film ‘Kahi Pyaar Na Ho Jaaye’ bercerita tentang seorang bernama Prem (Salman Khan), yang adalah seorang wedding singer. Prem yang patah hati setelah ditinggal menikah oleh kekasihnya, Nisha (Raveena Tandon), dihibur oleh sepupu tetangganya yang bernama Priya (Rani Mukherjee). Prem mulai jatuh cinta pada Priya. Tapi lagi-lagi, Priya kemudian bertunangan dengan pria lain juga. Prem yang kembali merasakan patah hati itu pun menyanyikan lagu ‘O Priya O Priya’ ini di pesta pertunangan Priya, di hadapan Priya dan tunangannya. Isi lagu tersebut menggambarkan kepasrahan dan kesedihan yang mendalam dari Prem untuk melepaskan orang yang dicintainya.

Berita Bola

SAMBUT PIALA DUNIA 2014, DOMIKADO HADIRKAN 16 PEMAIN BOLA LEGENDARIS DI INDONESIA

Thu, 24 April 2014 - Dalam rangka menyambut sekaligus mengiringi kemeriahan Piala Dunia 2014, Domikado selaku pengembang aplikasi yang resmi ditunjuk oleh perusahaan pemegang hak penyiaran FIFA World Cup 2014 Brasil untuk versi mobile and broadband Internet di Indonesia menghadirkan event Football Legends Tour 2014 yang dipersembahkan untuk ratusan juta penikmat sepak bola di Indonesia. Acara yang akan berlangsung pada tanggal 5-7 Juni 2014 ini melibatkan 16 pemain bola legendaris yang berjaya di piala dunia sebelumnya dan berasal dari 9 klub besar di Eropa, termasuk 16 atlet bola Indonesia All-Star. Beberapa diantara pesepakbola internasional yang dipastikan akan hadir dalam acara Football Legends Tour 2014 ialah Luis Figo, Patrick Vieira, Rivaldo, Fabio Cannavaro, dan Deco.
 
Fabio Cannavaro, pemenang Piala Dunia 2006 bersama Italia, mengonfirmasikan kedatangannya dalam acara ini: “Saya sangat senang diberikan kesempatan untuk datang ke Jakarta, bergabung bersama dengan para legenda lain dalam sebuah rangkaian program event menyambut Piala Dunia 2014 di Brasil.”
Patrick Vieira, legenda Arsenal pemenang Piala Dunia 1998 bersama Perancis, berkata: “Selain berpartisipasi dalam pertandingan persahabatan, kami akan meluangkan waktu untuk bertemu langsung dengan para fans pada acara karnival sepakbola, dimana kami dapat merasakan langsung kecintaan dan antusiasme masyarakat Indonesia terhadap permainan ini.”

Luis Figo, peraih Ballon d’Or tahun 2000 sekaligus mantan Pemain Terbaik Dunia versi FIFA tahun 2001, tidak dapat menutupi kegembiraannya dapat bermain kembali dengan rekan dan juga rival di era nya: “Sangat jarang sekali kami semua dapat berkumpul bersama, sehingga bisa berada dalam satu tim bersama Deco, Cannavaro, Rivaldo, Vieira, dan rekan-rekan lain merupakan sebuah kesempatan yang spesial. Indonesia, sampai bertemu bulan Juni!”

16 pesepak bola kelas dunia yang pastinya memiliki basis fans fanatik cukup besar di Indonesia ini akan hadir dan mengikuti rangkaian acara Football Legends Tour 2014 seperti Meet & Greet, Coaching Clinic, Gala Dinner, dan juga akan bertanding melawan tim Indonesia All-Star di Gelora Bung Karno pada awal Juni mendatang. Adapun tiket untuk event Football Legends Tour 2014 ini akan mulai dijual pada awal bulan Mei 2014 mendatang.

“Sebagai pengembang aplikasi FIFA World Cup tahun ini, kami menghadirkan tayangan lengkapnya dalam versi mobile dan broadband Internet untuk pertama kali di Indonesia, dimana konten unik ini hanya tersedia dalam aplikasi Domikado. Melalui peluncuran aplikasi dan penyelenggaraan event Football Legendaris Tour 2014 ini, kami berharap dapat semakin membangkitkan antusiasme dan kecintaan masyarakat Indonesia akan olah raga sepak bola”, kata Faizal Adiputra, Managing Director, Domikado.

Untuk semakin memeriahkan acara utama yang akan berlangsung selama tiga hari tersebut, Domikado juga akan menggelar Turnamen Mini Soccer yang diikuti sejumlah klub fans di Indonesia. Pertandingan final turnamen ini akan ikut disaksikan oleh para legenda sepakbola Internasional dan pemenang akan mendapatkan hadiah untuk menyaksikan Football Legends Vs Indonesia All-Star di jajaran kursi VIP Gelora Bung Karno, Jakarta.

Penggila sepak bola tidak perlu kawatir akan ketinggalan update terkini seputar Piala Dunia 2014 karena pada saat yang bersamaan Domikado akan meluncurkan versi perdana dari aplikasinya yang akan memuat beragam konten seputar entertainment & sports, dimana konten Piala Dunia 2014 menjadi konten pertama yang hadir dalam aplikasi tersebut. Domikado apps dapat diunduh dengan gratis ke dalam smartphone pengguna melalui Google play, Apple Store, Blackberry App World maupun situs www.domikado.com. Melalui aplikasi ini, pengguna dapat menyaksikan tayangan Live Streaming tanpa batas, Video on Demand, Top News dan Statistic terbaru dan jadwal pertandingan. Semua konten unik yang menghadirkan update terkini dari Piala Dunia 2014 ini akan mulai tersedia pada tanggal 5 Mei 2014.

Lebih lanjut Faizal menambahkan, ”Selain memeriahkan gelaran Piala Dunia 2014, tak lupa kami juga berencana untuk menggelar program sosial yang khusus dirancang bersama dengan teman-teman dari Yayasan Kanker Indonesia - DKI. Hal ini merupakan bentuk apresiasi kami terhadap organisasi kemanusiaan lokal yang selama ini telah menjadi wadah yang berperan aktif dalam upaya penanggulangan kanker dan sangat berdedikasi melayani dan memberikan semangat kepada penderita kanker di Indonesia.”  

Minggu, 01 Juni 2014

Berita Nasional

"Prabowo Presiden, Rhoma Menteri"


JAKARTA -- Terdengar teriakan "Prabowo presiden, Rhoma menteri" dalam acara deklarasi dukungan yang diberikan Forum Silaturahmi Tamir Masjid dan Mushola (Fahmi Tamami), Sabtu (31/5/2014) malam.

Setelah Prabowo menyelesaikan pidato sambutannya, para pengurus Fahmi Tamami yang hadir kompak berseru "Prabowo presiden" berulang kali. Namun, kemudian seruan itu diakhiri dengan seruan "Rhoma menteri".

Rhoma Irama yang adalah Ketua Umum Fahri Tamami itu hanya tersenyum mendengar seruan para pendukungnya. Seusai acara, Rhoma mengungkapkan bahwa seruan itu hanya bentuk spontanitas dari para pengurus. Menurut dia, dukungan yang dibangun kepada Prabowo jauh dari aspek transaksional.

"Kita enggak mau transaksional seperti itu, kita tidak memenangkan Prabowo-Hatta untuk hal-hal transaksional," ujarnya.

Sejauh ini, menurut Rhoma, belum ada pembicaraan apa pun terkait kursi menteri dengan Prabowo. Lalu bagaimana seandainya dia ditunjuk sebagai menteri jika pasangan Prabowo-Hatta terpilih?

"Jangan berandai-andai. Saya tidak mau berandai-andai. Kita berjuang secara tulus," pungkas musisi dangdut itu.

Sementara itu, dalam sambutannya, Rhoma menilai sosok Prabowo adalah sosok yang tegas sehingga bisa mengatasi masalah korupsi di Indonesia. Sementara Hatta sebagai mantan Menko Perekonomian, menurut dia, bisa membenahi sistem ekonomi yang sangat penting bagi kesejahteraan rakyat.

Prabowo menyatakan terima kasih atas dukungan yang diberikan. Menurut dia, dukungan yang diberikan oleh Fahmi Tamami sangat berarti untuk menambah semangat bagi dirinya bersama Hatta memenangi Pemilu Presiden 9 Juli mendatang.

 

Senin, 26 Mei 2014

Berita Bola

REAL MADRID JUARA LIGA CHAMPIONS 2013-2014

JAKARTA - Real Madrid berhasil menjadi juara Liga Champions Eropa musim 2013-2014 setelah mengatasi perlawanan Atletico Madrid dengan skor telak 4-1 dalam pertandingan final Liga Champions Eropa di Stadion Da Luz, Lisbon, Portugal, pada Minggu pagi WIB (25/5/2014).

Dalam pertandingan yang disiarkan secara langsung oleh SCTV tersebut, Real lebih banyak menekan wilayah pertahanan Atletico. Los Colchoneros, julukan Atletico, hanya mengandalkan serangan balik untuk mengancam gawang Real yang dikawal Iker Casillas.
Namun dari serangan yang hanya sesekali itu pula Atletico lebih dulu memimpin 1-0 melalui sundulan kepala pemain belakang Diego Godin setelah menuntaskan kemelut yang berawal dari sepak pojok.
Setelah terjadinya gol tersebut, Real melakukan tekanan bertubi-tubi ke garis pertahanan Atletico dan baru mampu memetik hasil positifnya pada injury time melalui sundulan kepala defender Sergio Ramos.
Skor 1-1 dalam 2 x 45 menit memaksa pertandingan diteruskan ke perpanjangan waktu 2 x 45 menit. Real melanjutkan tekanannya, sementara mental pemain Atletico justru mengendur menerima kenyataan trofi yang sudah di depan mata akhirnya lepas pada injury time.
Kelelahan menal itulah yang dimanfaatkan secara maksimal oleh Cristiano Ronaldo dkk. Pada menit 110 Gareth Bale berhasil menyambar bola rebound dari kiper Atletico Courtois yang gagal mengamankan tendangan Di Maria.
Marcelo membuat Real kian meninggalkan Atletico ketika pada menit ke-118 dia memanfaatkan longgarnya pertahanan Atletico yang agaknya mulai mengalami kelelahan fisik, sehingga membiarkan Marcelo leluasa membawa bola dan melepas tendangan langsung ke gawang Atletico.
Kemenangan Real semakin dipastikan melalui gol keempat yang dicetak oleh penalti Ronaldo di menit terakhir. Godin, yang sempat menjadi pahlawan Atletico, akhirnya menjadi pecundang karena melanggar Ronaldo di kotak penalti.
Skor akhir 4-1 membawa Real Madrid juara Liga Champions sebanyak 10 kali sepanjang sejarah, sejak kejuaraan tersebut digelar dengan nama Piala Champions.

 

Senin, 19 Mei 2014

Entertainment

Mengenang "Mahabharata" Versi 1990-an yang Pernah Tayang di TPI (Sekarag Menjadi MNC TV)


Bagi generasi 1990-an atau yang mengalami masa kecil dan tumbuh di tahun-tahun itu pasti terkenang dengan sebuah serial dari tanah Hindustan yang berjudul Mahabharata.
Serialnya tayang di TPI yang singkatan dari Televisi Pedidikan Indonesia (di kemudian hari berganti jadi MNCTV). Dalam catatan arsip tabloid Bintang, Mahabharata versi India ini tayang mulai Sabtu, 7 Desember 1991 saban pukul 11.00 WIB.

Mahabharata versi baru sedang tayang di antv. Tapi bagi generasi 1990-an, Mahabharata yang tayang di TPI yang paling mereka kenang. Yang paling diingat pertama kali dari serial itu tentu opening-nya yang diawali nyanyian dengan menyebut judul Mahabharata demikian panjang.
Kisah Mahabharata tentu tak cuma akrab bagi masyarakat India, tapi juga Indonesia.  Aslinya kisahnya memang berasal dari India. Mahabharata bukan cerita biasa. Epik yang ditulis oleh Brahm Veda Vyasa dalam bahasa Sansekerta di abad 3 dan 4 Masehi ini, oleh bangsa India dianggap sejarah dan cermin kepribadian bangsa itu. Agama Hindu menganggap puisi yang terdiri dari 200 ribu bait ini sebagai kitab suci, sumber pelajaran hidup yang mendalam.

Serial TV Mahabharata diproduksi oleh B.R. Chopra, disutradarai anaknya sendiri Ravi Chopra. Ditulis tabloid Bintang edisi 40 (minggu pertama Desember 1991) saat mengenalkan serial ini, ketika sineas televisi India mengangkat Mahabharata jadi serial TV, sambutan yang didapat luar biasa. Kalau Jepang pernah digegerkan oleh serial Oshin, maka India digoncang serial Mahabharata.

Saya ingat menonton serial ini ketika masih SD. Bagi anak kecil generasi 1990-an macam saya, perkenalan pertama dengan kisah epik Mahabharata ya lewat serial dari India ini. Generasi saya tak akrab dengan komik wayang RA Kosasih yang waktu itu sudah jarang ditemukan—waktu itu lebih mudah cari komik Petruk-Gareng Tatang S. atau komik Surga-Neraka. Bukankah ada wayang golek? Bagi saya ketika kecil, yang menarik dari wayang golek cuma polah kocak si Cepot.

Yang paling saya ingat dari serial ini karakter Sengkuni (atau ejaan lainnya Sangkuni). Dia patih di pihak Kurawa, lawan Pandawa. Sengkuni adalah tokoh licik yang kerjanya hanya menghasut Kurawa. Dialah aktor intelektual di balik kazaliman Kurawa. Seingat saya Sengkuni tidak punya kesaktian. Ia tak pintar bertarung, memanah atau main pedang. Kerjanya ya menghasut itu.
Bag saya pemeran Sengkuni di serial ini sudah sukses memerankan tokoh jahat yang bisa bikin penonton dongkol, membencinya 100 persen.   

Yang paling diingat pula dari serial ini adalah episode saat Drupadi dipermalukan di depan banyak orang. Anda tentu ingat, Drupadi menjadi barang taruhan dalam sebuah perjudian antara Kurawa lawan Pandawa. Dalam perjudian itu Pandawa kalah. Sebagai hukumannya, Drupadi hendak ditelanjangi di depan orang banyak. Kainnya ditarik. Tapi ajaibnya kain Drupadi tak putus-putus. Episode itu begitu membekas berkat akting pemeran Drupadi yang begitu menjiwai momen adegan itu. Saya saja bisa ikut merasakan penderitaannya. Juga keputusasaan dan ketakberdayaan Pandawa melihat istri mereka dipermalukan di depan umum.   

O iya, menengok arsip Bintang ketika hendak menyiapkan tulisan ini, saya menemukan artikel menarik seputar konroversi serial Mahabharata ini. Iya, tak tahunya serial ini sempat menimbulkan polemik. Terutama soal perbedaan Mahabharata versi India dengan kisahnya menurut yang sudah dikenal di Indonesia.
Mahabharata versi India, misalnya, tak memuat para punawakan semisal Semar dan keluarganya. Mahabharata versi India pada dasarnya mengisahkan kehidupan para raja dan bangsawan. Artikel di Bintang edisi 82 (minggu ketiga September 1992) misalnya, menyebut kisah Drupadi dalam versi India yang berbeda dengan versi Indonesia.

Di versi India, Drupadi, yang awalnya dimenangkan Arjuna dalam sebuah sayembara memanah, kemudian menjadi istri tak hanya bagi Arjuna namun juga bagi empat saudaranya yang lain. Drupadi beristri lima alias poliandri tak terdapat dalam versi Indonesia. Di bagian artikel lain ada pengamat agar tak menimbulkan salah kaprah, TPI diharuskan memberi interpretasi tambahan. "Harus ada yang bertugas untuk memberi interpretasi tambahan bagi penonton, bahwa hal-hal tertentu tak baik diikuti, sedangkan hal lainnya postif," kata sosilog Selo Sumardjan pada Bintang kala itu. 

Seingat saya, TPI tak pernah melakukan saran itu. Dan Mahabharata versi India di TPI pun menjadi kisah Mahabharata paling dikenang generasi 1990-an.            


Rabu, 14 Mei 2014

Profil Artis

DARIUS SINATHRYA

Nama Asli
Darius Sinathrya Kartoprawiro

Tanggal Lahir
21 Mei 1985

Tempat Lahir
Kloten, Swiss

Kewarganegaraan
Indonesia

Ayah
Pudjono S. Kartoprawiro

Pekerjaan Ayah
Bankir

Ibu
Monica Elisabeth

Saudara
Ramona (kakak perempuan), Samantha (adik perempuan), Daniel (adik laki-laki)

Suami/Istri
Donna Agnesia (pembawa acara, sejak 30-Des-06)

Anak-anak
Lionel Nathan Sinathrya Kartoprawiro (laki-laki, L. 28-Jun-07), Diego Andres Sinathrya (laki-laki, L. 05-Mei-09), Quinesha Sabrina Sinatriya (perempuan, L. 01-Mei-11)

Populer Sejak
Sebagai pembawa acara "Piala Dunia" di RCTI/SCTV (2006)



Senin, 12 Mei 2014

Berita Bola

Jelang 'Final' La Liga Barcelona Vs Atletico Madrid: Gabi akan Berjuang Hingga Akhir di Camp Nou

 

TRIBUNNEWS.COM - Atletico Madrid bersaing melawan Barcelona untuk memperebutkan gelar La Liga hingga pertandingan terakhir musim 2013/14. Uniknya kedua tim akan saling bertemu di laga pamungkas yang akan bergulir di Camp Nou, Minggu (18/5/2014).

Pada pekan ke-37 Atletico Madrid dan Barcelona sama-sama memetik hasil imbang dari lawan masing-masing. Atletico Madrid bermain imbang 1-1 melawan Malaga, sedangkan Barcelona ditahan seri Elche FC 0-0.
Itu berarti keduanya tetap terpaut tiga poin di posisi satu dan dua klasemen La Liga. Atletico mengemas 89 poin, sedangkan El Barca 86 poin.
Siapapun yang menang di partai terakhir dipastikan keluar sebagai juara La Liga. Walau secara poin skuat Diego Simeone lebih unggul, namun Barcelona mendapat keuntungan lantaran tampil kandang di partai terakhir.
Kendati demikian, kapten Atletico Madrid, Gabi, mengatakan timnya bertekad untuk berjuang hingga akhir.
"Pertandingan penentuan akan bergulir di Camp Nou dan kami akan berjuang hingga akhir," ujar Gabi.